1.
Ana dina, ana upa (ada hari, ada sebutir nasi)
Arti : setiap hari ALLAH, selalu memberikan
rejeki kepada umatnya
2.
Ora obah, ora mamah (tidak bergerak, tidak
makan)
Arti : orang yang tidak bekerja tidak akan
mendapat rejeki
3.
Ngono yo ngono, ning ojo ngono (begitu ya
begitu, tetapi jangan terlalu begitu)
Arti : hendaklah manusia selalu bersikap
wajar,tidak berlebihan atau tidak kurang
4.
Sabar sareh mesthi bakal pakoleh (sabar dan
tawakal pasri akan mendapatkan)
Arti : berbauat sesuatu jangnlah
terburu-buru agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
5.
Durung pecus keselak besus (belum berkemampuan
terburu ingin rapi)
Arti : belum memiliki bekal yang cukup,
tetapi memiliki keinginan bermacam-macam
6.
Kendel ngringkel. Dhadag ora godhag (mengaku
berani dan pintar tetapi sesungguhnya penakut dan bodoh)
Arti : seseorang yang bodoh biasanya tidak
mempunyai nyali, namun selalu mengaku-ngaku sebagi orang pintar.
7.
Satru mungging cangklakan (musuh yang berada di
bawah ketiak)
Arti : musuh di bawaah ketiak yang dimaksud
adalah anak perempuan. Bila tidak dididik segaimana mestinya. Anak perempuan
bisa memasuki pergaulan bebas, akibatnya, anak perempuan tersebut membawa nam
buruk kepada keduan oaring tuanya sendiri.
8.
Bathok bolu isi madu (tempurung buruk berisi madu)
Arti : seseorang yang berpenampilan apa
adanya, namun menyimpan kelebihan yang luar biasa.
9.
Kacang ora ninggal lanjaran (kacang tidak
meninggalkan akarnya)
Arti : seorang anak selalu mewarisi bentuk
fisik dan sifat dari kedua orang tuanya.
10.
Mikul dhuwur mendhem jero (memikul yang tinggi,
mengubur yang dalam)
Arti : seorang anak harus menghormati kedua
orang tuanya yang telah melahirkan di dunia
11.
Sedumuk bathuk senyari bumi (sesentuhan kening
sejari bumu)
Arti : sekalipun hanya sesentuhan kening
dan sejari bumi, namun tanah darah (negara) harus dibela dengan sekuat daya
apabila akan dikuasa oleh orang (bangsa) lain
12.
Gajah mati ninggal gadhing. Macan mati ninggal
lulang (gadah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belulang)
Arti : bila seseorang yang selalu berbuat
baik meninggal, maka akan meninggalkan nama baik. Nama baik itu tidak hanya
dikenang oleh generasinya, namun pula akan dicatat dengan tinta emas dalam buku
sejarah
13.
Mulat sarira hangarasa wani (mawas diri dan
menanamkan keberanian)
Arti : sebagai warga yang baik, hendaklah
seseorang selalu mawas diri sebagi bagian penting dari bangsa dan Negara. Hanya
dengan menyadari peran dan kewajiban sebagai warga,seseorang akan mengabdikan
sepenuhnya kemampuannya demi kemajuan bangsa dan negaranya
14.
Hamengku,hamangku,hamengkoni (melindungi,
memangku, dan memberikan teladan)
Arti : seorang yang menjabat sebagai
pemimpin harus mampu melindungi, mengayomi, dan memberikan teladan pada seluruh
yang dipimpin
15.
Jalma lipat tan keno kinira (orang yang cerdik
tak dapat diduga)
Arti : orang yang pandai akan bersifat
tenang, diam dan rendah hati. Karena sifatnya itu, banyak orang yang tidak
mampu menduga seberapa dalam kepandaian yang dimiliki orang itu
16.
Meneng-meneng nggawa kreneng (diam-diam membawa kreneng {keranjang dari bambu})
Arti ; seseorang yang memiliki kelebihan
akan selalu tenang dan diam, tidak tinggi hati, dan sebaiknya selalu berndah
hati
17.
Suduk gunting tatu loro (satu tusukan gunting
menimbulkan dua luka)
Arti : satu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dapat
mendatangkan dua keuntungan, baik keuntungan materiil maupun imateril.
18.
Gurung bengawan weteng segara (berkerongkongan
bengawan berperut samudra)
Arti : dengan kebesaran jiwa dan kesabaran,
seseorang harus bersedia untuk menampung segala kritik atau aspirasi dari orang
lain.
19.
Manjing ajur-ajer (bersikap luwes dan
menyelaraskan)
Arti : seorang yang bijak harus luwes dan
menyelaraskan diri dengan setiap situasi dan kondisi.
20.
Landhep penggraitane (tajam pemikirannya)
Arti : seorang harus memiliki intelektual
yang cerdas sera tajam perasaannya. Dengan kedua modal tersebut, seorang akan
dapat mengatasi segala persoalan yang dihadapinya dengan baik.
21.
Ajining diri saka pucuke lathi, ajining raga
saka busana (harga diri sesorang tergantung ucapannya, penghargaan pada
penampilan fisik tergantung pada pakaiannya)
Arti : seorang akan dihargai bila
menyelaraskan ucapannya dan perbuatan. Selain itu, seorang yang mendapatkan
penghargaan bila selalu dapat menempatkan dirinya dengan situasi dan kondisi.
22.
Datan serik lamun ketaman, datan susah lamunan
kelangan (jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa, janga sedih
manakala kehilangan sesuatu)
Arti : seorang yang bijak dan beriman pada
Tuhan senantiasa stabil jiwanya. Karenanya, ia tidak akan sakit hati bila tengah
ditimpa musibah. Demikian pula, ia tidak akan berduka bila kehilangan atas
suatu (seseorang) yang sangat dicintainya.
23.
Empan papan (dapat menempatkan diri)
Arti : manusia yang arif harus mampu
menempatkan diri saat berada dihadapan orang lain. Makna lain, manusia harus
mampu memiliki 4 kesadaran utama, yakni : 1) sadar ruang, 2) sadar bentuk dan
gerak, 3) sadar peran, dan 4) sadar waktu. Manusia yang memiliki empat
kesadaran utama, maka senantaiasa dapat menempatkan diri selaras dengan tempat,
sikap, gerak, peran, dan waktu.
24.
Ajining dhiri, ana ing lathi (harga diri
seseorang, terletak pada perkataannya)
Arti : seseorang akan dihargai oleh orang
lain melalui perkataannya. Sekali anda melakukan kebohongan, maka kita tidak
akan mendaptkan kepercayaan dari orang lain. Karena itu, setiap perkataan kita
harus merefleksikan suara hati.
25.
Yen kapergok ing pacoban aja lumaris (jika
menghadapi cobaan jangan lari)
Arti : selagi masih hidup didunia, maka
cobaan selalu ada. Karena itu kita tidak perlu lari atas cobaan itu. Hadapi
setiap cobaan dengan baik. Sebab telah terbukti, bahwa dibalik cobaan selalu
muncul karunia Tuhan yang memabawa perbaikan nasib kehidupan.
26.
Tekad iku ngluwihi kekuatan (tekad itu melebihi
kekuatan)
Arti : tekad lebih tajam dari segala jenis
pusaka. Sebab dengan pusaka apapun, kita tidak dapat meraih kemenangan bila
tidak disertai tekad yang bulat. Hanya dengan tekad bulat, maka segala harapan
yang kita dambakan akan menjadi realita.
27.
Jer basuki mawa beya (mendapatkan kesejahteraan
harus ditebus dengan pengorbanan)
Arti : tidak ada kesejahteraan yang dapat
diperoleh dengan Cuma-Cuma. Hanya dengan melakukan upaya baik bersifat lahir
maupun batin, maka kesejahteraan dapat kita peroleh.
28.
Ngilmu iku kelakon kanthi laku (ilmu dapat
diperoleh dengan belajar)
Arti : hanya dengan belajar baik melalui
guru, alam, maupun binatang. Mausia dapat memperoleh ilmu yang didambakannya.
Selain itu, manusia harus memiliki spirit yang tinggi. Jangan berserah sebelum
ilmu itu diperoleh dan dikuasainya.
29.
Wani mengku : antebing ati, kencengi piker,
boboting kekuatane (berani untuk memiliki kemantaban hati. Keteguhan piker, dan
seberpa jauh daya kekuatan)
Arti : bila ingin merih cita-cita yang
didambakan, maka manusia harus memiliki kemantaban hati, keteguhan pikir, dan
diselaraskan dengan kekuatan.
30.
Milanipun den prayitna wong celathu, aja sok
supata, pan dadi regeding urip (hendaklah manusia berhati-hati dalam bertutur
kata, jangan suka mengutuk, karena hal itu akan mengotori kehidupan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar